PEKANBARU [ GAOEL NEWS ] Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan dan Anak Kelas IIA Pekanbaru, menerima kunjungan dari Ketua Pipas Kanwil Ditjenpas Riau, yang turut didampingi oleh Babinsa Kodim 0301/PBR, Pelda (K) Elisa Norma Yunita sebagai pembina wilayah. Kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan pencegahan Stunting bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP) yang berlokasi di Kecamatan Bukit Raya, Kelurahan Tangkerang Utara, pada hari Kamis 27 Februari 2025.
Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis, infeksi berulang dan pola asuh yang tidak memadai. Pencegahan stunting menjadi langkah penting dalam menciptakan generasi yang sehat dan produktif di masa depan.
Dalam kunjungan ini,ketua Pipas Kanwil Ditjenpas Riau memberikan Edukasi tentang pentingnya menjaga kesehatan dan gizi seimbang, serta penerapan pola hidup bersih dan sehat. Terdapat 10 anak yang menjadi penghuni lapas, dengan usia termuda 6 Minggu dan paling tua 2 tahun 7 bulan.
“Kegiatan ini merupakan bentuk sinergitas dan keperdulian bersama TNI dalam mencegah Stunting dan menciptakan generasi yang sehat dan produktif.
Babinsa Pelda (K) Elisa menyampaikan, bahwa keterlibatan TNI dalam kegiatan ini merupakan bentuk dukungan terhadap program nasional, percepatan penurunan Stunting. “Sebagai aparat teritorial, kami selalu siap mendukung kegiatan yang menyentuh langsung kesejahteraan masyarakat, termasuk para WBP,” ujar Elisa.
Kepala Lapas Perempuan dan Anak Kelas IIA Pekanbaru mengapresiasi kunjungan dan edukasi yang diberikan oleh ketua Pipas Kanwil Ditjenpas Riau. Semoga kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi warga binaan pemasyarakatan dan menciptakan generasi yang lebih sehat dan produktif. Atas dukungan dan kerja sama yang terjalin, kami berharap kegiatan ini dapat berkelanjutan dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya pencegahan Stunting, baik di dalam maupun di luar lingkungan Lapas,” tuturnya.
Kegiatan ini menjadi komitmen bersama dalam mendukung program pemerintah untuk menurunkan angka Stunting di Indonesia, serta meningkatkan kualitas hidup WBP melalui pendekatan edukatif dan kolaboratif. (Pen031)
Ros.H
