Aceh – GaoelNews.com – DPW. Jaringan Aneuk Syuhada ( JASA) Kota Langsa memperingati hari sumpah pemuda dengan menggelar seminar kepemudaan bertemakan ” Peran pemuda Aceh dalam menjaga perdamaian menuju Aceh yang sejahtera dan bermartabat serta mendukung Asta Cita”,
di Gedung DPD KNPI Kota Langsa, Senin (20/10/2025).
Dimotori Ketua DPW JASA Kota Langsa, Adoe Bustami, kegiatan itu dihadiri sejumlah perwakilan organisasi kepemudaan dan mahasiswa serta beberapa tokoh Kota Langsa, dengan pemateri
dari Akademisi IAIN Langsa, Dr. Zulkarnain dan Sekretaris KNPI Kota Langsa, Basyaruddin ST.
” Peran pemuda sangat penting dan strategis dalam menjaga dan merawat perdamaian pasca Mou Helshinki, Agustus 2005, maka sangat penting dilakukan pembinaan terhadap pemuda, agar dapat lebih berperan memperkuat dan menyebarluaskan nilai-nilai perdamaian ditengah masyarakat,” kata Ketua DPW JASA Kota Langsa, Adoe Bustami melalui Wakil Ketua, Syahputra dalam sambutannya.
Sebelumnya seminar kepemudaan itu diawali pembacaan ayat suci Alquran, sambutan panitia, menyanyikan lagu Indonesia raya dan hymne Aceh, serta pembacaan ikrar sumpah pemuda yang diikuti oleh seluruh peserta acara.
Kemudian dilanjutkan penyampaian materi, Dr. Zulkarnain, sebagai pemateri mengungkapkan ketika sumpah pemuda diikrarkan, Teuku Nyak Arief, merupakan salah satu pemuda Aceh yang menjadi delegasi dalam Kongres Pemuda II pada tahun 1928
,dimana kemudian ia dikenal sebagai pahlawan nasional Aceh.
Lalu papar Zulkarnain, Teuku Nyak Arief juga menginspirasi terbentuknya Pemuda PUSA” mengacu pada anggota pemuda dari Persatuan Ulama Seluruh Aceh (PUSA), sebuah organisasi keagamaan besar di Aceh yang didirikan pada 5 Mei 1939. PUSA didirikan oleh para ulama modernis dan memiliki peran penting dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dan memodernisasi pendidikan Islam di Aceh.
” Seluruh pemuda saat itu dari seluruh Indonesia bersatu padu dalam Kongres di Jakarta, untuk mengikrarkan sumpah pemuda, dan dari Aceh saat itu hadir satu orang
pemuda yaitu Teuku Nyak Arief, yang sekarang kita kenal sebagai pahlawan nasional Indonesia, ia juga menginspirasi terbentuknya pemuda PUSA,” ungkap Dr. Zulkarnain.
Di masa kini, menurutnya pemuda dihadapkan dengan beragam tantangan kehidupan global yang problematik, dan khususnya di Aceh, pemuda dituntut agar dapat lebih berperan dalam hal menjaga serta merawat perdamaian.
” Adapun tantangan perdamaian, tidak hanya berhenti pada absennya kekerasan. Pemuda Aceh dihadapkan pada realitas baru, seperti pengangguran, polarisasi sosial, radikalisme, dan memudarnya ingatan kolektif tentang pentingnya menjaga perdamaian,” ujar Dr. Zulkarnain.
Selain itu dia menambahkan, komunikasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat terutama para pemuda perlu dibangun, khususnya demi mensukseskan Asta Cita sebagai delapan arah kebijakan strategis pembangunan nasional yang mencakup peningkatan kualitas SDM, tranformasi ekonomi, digitalisasi, tata kelola pemerintahan, dan pemerataan pembangunan.
Kemudian suasana di gedung KNPI Kota Langsa menjadi semakin hangat ketika giliran
Sekretaris KNPI Kota Langsa, Basyaruddin ST, mengisi materi dengan semangat berapi – api, membuat suasana semakin terasa hidup.
Basyaruddin memompa semangat pemuda yang hadir dalam ruangan itu dengan orasinya yang membangkitkan nalar kritis.
” Dua puluh tahun sudah Aceh damai, tapi sejarah pasti berulang, dengan waktu dan pelaku yang berbeda, saat ini kita menyaksikan ketidakadilan dan ketimpangan dimana – mana, itulah sumber konflik yang sebenarnya, jadi untuk menjaga dan merawat perdamaian diperlukan keadilan dan kesejahteraan, karena orang akan anarkis bila perutnya lapar dan diperlakukan tidak adil,” pungkas Sekretaris KNPI Kota Langsa, Basyaruddin ST.
Di akhir seminar, para perwakilan pemuda, mahasiswa dan tokoh masyarakat saat itu secara bersama – sama menandatangi dan mengikrarkan deklarasi Pemuda Aceh, yang berbunyi :
1. Kami Pemuda Kota Langsa siap menjaga perdamaian Aceh dalam bingkai NKRI.
2.Kami Pemuda Aceh meminta kepada Pemerintah Aceh dan Pusat, untuk dapat menjalankan perintah UU PA agar dapat mewujudkan perdamaian Aceh yang lebih sempurna.
3. Kami mendukung penuh program pemerintah pusat melalu Asta Cita.
4. Kami menolak segala bentuk provokasi yang dapat merusak perdamaian serta menghambat pembangunan Aceh serta kesejahteraan Aceh.
5. Kami mendukung pemerintah Aceh dalam mendorong ekonomi Aceh dengan mengundang investor untuk membangun industri di Aceh, agar dapat mengurangi
6. pengangguran di Aceh.
Zainal