Bupati Aceh Timur Resmi Buka Gebyar Budaya 2025: Angkat Nilai Tradisi dan Sejarah Peradaban Islam di Aceh Timur

Pandapotan H Hutagaol

ACEH TIMUR – GaoelNews.com – Lapangan Pemerintahan Aceh Timur dipadati ribuan warga pada Rabu (22/10/2025) dalam kemeriahan Gebyar Budaya Aceh Timur Tahun 2025, yang secara resmi dibuka oleh Bupati Aceh Timur, Iskandar Usman Al-Farlaky, S.H.I., M.Si. Acara tahunan ini menjadi ajang unjuk kreativitas, pelestarian budaya, sekaligus refleksi sejarah kejayaan Aceh Timur sebagai daerah yang sarat nilai keislaman dan kebudayaan luhur.

Direktur Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi – Kementerian Kebudayaan RI yang diwakili oleh Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah I, Piet Rusdi, Sos. juga mengapresiasi kegiatan kolaborasi yang menyatukan pemerintah dengan komunitas dan berbagai elemen masyarakat untuk menghidupkan sejarah dan menyediakan ruang ekspresi budaya. Praktik baik di Aceh Timur ini akan menjadi contoh kekuatan kolaborasi yang dapat kami duplikasi di kabupaten/kota di Aceh.

Aceh Timur masih menyimpan banyak warisan budaya yang potensial. Untuk itu Balai Pelestarian Wilayah I siap bersinergi dengan pemerintah kabupaten Aceh Timur untuk pemajuan kebudayaan.

Dalam sambutannya, Bupati Aceh Timur Iskandar Usman Al-farlaky menegaskan bahwa Gebyar Budaya bukan sekadar hiburan rakyat, melainkan momentum untuk meneguhkan jati diri daerah melalui penguatan nilai-nilai budaya dan sejarah.

“Aceh Timur memiliki kekayaan budaya dan sejarah yang luar biasa. Melalui Gebyar Budaya ini, kita ingin mengenang, melestarikan, dan menghidupkan kembali nilai-nilai luhur yang menjadi warisan para pendahulu kita,” ujarnya di hadapan ribuan hadirin.

Menariknya, dalam momen tersebut Bupati Iskandar juga mengangkat kisah Putri Nurul A’la dalam peradaban Kerajaan Islam Perlak, yang menurutnya memiliki nilai sejarah dan spiritual mendalam bagi masyarakat Aceh Timur. Ia menuturkan bahwa sosok Putri Nurul A’la dikenal sebagai simbol keteladanan, kecerdasan, dan peran perempuan dalam masa kejayaan Islam di Nusantara.

“Putri Nurul A’la adalah sosok perempuan cerdas dari Perlak yang mewariskan semangat pendidikan, dakwah, dan kemuliaan akhlak. Nilai-nilai itu yang kemudian menginspirasi berdirinya lembaga-lembaga pendidikan Islam di Aceh Timur, termasuk pesantren yang hari ini terus berkembang,” jelas Bupati Iskandar Usman Al-farlaky

Ia menambahkan bahwa sejarah Putri Nurul A’la tidak hanya bagian dari legenda lokal, tetapi juga bagian dari identitas peradaban Islam awal di Nusantara, ketika Kerajaan Perlak menjadi pusat penyebaran Islam pertama di Asia Tenggara.

Acara pembukaan dimeriahkan dengan tari Ranup Lampuan, Rapa’i Geleng, dan disusul pameran UMKM dan kuliner khas dari berbagai kecamatan di Aceh Timur. Ribuan pengunjung tampak antusias menikmati suasana penuh warna dan kebanggaan daerah.

Bupati Aceh Timur Iskandar Usman Al-farlaky berharap Gebyar Budaya 2025 menjadi momentum untuk menghidupkan kembali semangat kebersamaan, pelestarian budaya, dan penguatan jati diri masyarakat Aceh Timur sebagai pewaris peradaban besar.

“Kita tidak boleh melupakan sejarah. Dari Perlak Aceh Timur hari ini, kita diwarisi semangat keilmuan, dakwah, dan budaya yang harus terus dijaga,” tegasnya.

Kegiatan yang akan berlangsung selama Dua hari ini menampilkan berbagai seni, pawai budaya, festival kuliner, hingga pentas musik tradisional yang melibatkan pelajar, santri, dan komunitas seni daerah.(*)

Zainal Abidin

Bupati Aceh Timur Resmi Buka Gebyar Budaya 2025: Angkat Nilai Tradisi dan Sejarah Peradaban Islam di Aceh Timur
Zainal Abidin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *