Siak,- GaoelNews.com – SPBU km 40 minas tempat surga para mafia minyak, kuat dugaan, bahwa Mafia minyak sudah bekerja sama dengan pihak pengurus SPBU.
Setiap hari SPBU 14.286.675 km 40 di krumuni kendaraan mobil langsit roda empat sampai roda sepuluh untuk mengisi BBM jenis solar. Sabtu (22/11/2025)
Mobil langsir bisa berulang kali untuk mengisi BBM, antrian mobil langsir menyebabkan kemacetan sampai ke jalan raya.
Pada saat awak media/ wartawan datang ke SPBU 14.286.675 km 40, terlihat semua mobil langsir pada bubar dari lokasi SPBU.
Setelah awak media/ wartawan meninggalkan lokasi SPBU, para mobil langsir kembali antri untuk mengisi BBM Bersubsidi jenis solar menggunakan jerigen dan mobil modifikasi.
Salah satu supir langsir yang enggan disebut namanya menyampaikan bahwa mereka sudah lama melakukan pelangsiran minyak dari SPBU 14.286.675 km 40.
Harga jual yang berbeda dilakukan oleh pihak SPBU kepada pelangsir. supir pelangsir juga menyampaikan bahwa mereka membeli minyak solar dari SPBU tersebut dengan harga yg lebih mahal dari harga normal(bersubsidi).
” SPBU 14.286.675 Km 40 minas ini, sudah bukan rahasia lagi tentang pelangsiran minyak. karena sudah ada pengurusnya untuk pelangsir. APH juga sudah pada tau permainan BBM di SPBU km 40 ini” kata Supir Langsir.
Kebebasan mafia minyak sangat meresahkan masyarakat dan para pengemudi jalan lintas juga sulit mendapatkan bbm jenis solar.
Aparat penegak hukum ( APH) kelihatannya tutup mata dengan adanya mafia mafia minyak di daerah minas.menjadi tanda tanya yg besar bagi masyarakat atas kinerja(APH).
UU Migas merujuk pada Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, yang mengatur seluruh kegiatan usaha di sektor minyak dan gas di Indonesia,
” Supir Pelangsir, kalo aparat penegak hukum (APH) jelas sudah mengetahui permainan tentang pelangsir minyak dari SPBU km 40 minas ini ” katanya.
Wartawan sudah beberapa kali memberikan informasi ke polsek minas melalui komunikasi telepon dan watsapp.tapi sampai saat ini belum ada tindakan yg di lakukan oleh polsek minas.
masyarakat di rugikan tapi industri di untungkan.apakah ini akan selalu dibiarkan”
Bani












