Pesisir Barat, Gaoelnews.Com –
LSM-GMBI Distrik Pesisir Barat mengecam keras rencana perubahan zona Inti Hutan Taman Nasional Way Kambas (TNWK) ke Zona Rehabilitasi. Sabtu,13 Desember 2025.
Ketua GMBI Pesisir Barat Beni Setiawan mengatakan rencana perubahan zona hutan, dinilai berpotensi mengubah wajah alam dan mengganggu kelangsungan hidup satwa di dalamnya.
“Maka dari itu kami menolak keras perubahan zona inti hutan tnwk ke zona Rehabilitasi, itu merupakan modus lama karena diduga ada sesuatu dibalik itu,”katanya.
Bagi masyarakat adat, TNWK bukan sekadar kawasan konservasi. Hutan itu adalah ruang hidup yang menyimpan sejarah, nilai budaya, serta hubungan spiritual antara manusia dan alam.
Setiap jengkal tanah dianggap memiliki makna, setiap suara satwa dianggap bagian dari harmoni yang harus dijaga.
“Kelestarian hutan akan membuat satwa didalamnya terjaga dan nyaman,”katanya.
Karena itu, wacana perubahan zona dipandang sebagai ancaman yang tidak hanya ekologis, tetapi juga kultural.
Sebelumnya, diberitakan
Salah satu pengelola rencana perubahan zona inti yang enggan di sebut namanya, membenarkan adanya rencana perubahan zona inti tersebut
“Iya memang benar akan ada perubahan zona inti yang saya belum tau titiknya dimana.
Dan perubahan zona itu bertujuan, pertama akan melakukan rehab terhadap hutan yang gundul,dua kedepannya akan di jadikan obyek wisata internasional”.ungkapnya.
Para tokoh adat mengingatkan bahwa perubahan zona dapat membuka peluang aktivitas yang berpotensi merusak, termasuk alih fungsi lahan yang menggeser batas-batas ekologis yang selama ini terjaga.
Mereka menekankan bahwa TNWK selama ini menjadi benteng terakhir bagi sejumlah satwa langka, seperti gajah sumatra dan harimau sumatra, yang keberadaannya sangat bergantung pada kondisi habitat yang stabil dan aman. (Tim).
Rilisan
Endang Akbar










