Masyarakat kecewa lokasi pembangunan jalan diduga tidak sesuai prosedur !!!

Pandapotan H Hutagaol

PEKANBARU [ GAEOL NEWS ] Diduga masyarakat protes pembangunan jalan asofa – jln puyung sekaki kota Pekanbaru di alihkan pembangunan ke jalan asofan – jln fajar payung sekaki kota Pekanbaru.

Pasalnya. Baru – baru ini masyarakat payung sekaki kota Pekanbaru mempertanyakan kepada camat, ( Yurikhan danni) lurah labuh baru barat (Ardiles) dan kontraktor pelaksana PT. MEKAR ABADI MANDIRI termasuk PU dinas marga ( Khaidir , Kabid) dan BPJN kota Pekanbaru.

Tentang pemindahan lokasi kegiatan pengerjaan pembangunan jalan asofa – jln payung sekaki ke pengaspalan jalan asofa – jln fajar, yang menelan biaya anggaran APBN mencapai Rp 14 miliar lebih.
Menurut hasil pantauan Masyarakat dan awak media dilapangan jumaat ( 13/12-2024) PKL 09 : 00 wib kegiatan pengerjaan proyek pembangunan jalan asofan – jln fajar di duga masih berlanjut, walaupun masyarakat memprotes.

Ketika awak media mencoba mengkonfirmasi kepada pihak PT. Mekar abadi mandiri belum bisa di hubungi hingga berita ini di terbitkan.
Masyarakat payung sekaki meminta kepada menteri PUR dan presiden Republik Indonesia pak Prabowo Subianto agar memerintah kan PU dan balai pelaksana jalan nasional kota Pekanbaru segera pembangunan jalan payung sekaki kota Pekanbaru di kerjakan, karena jalan payung sekaki sangat hancur dan sering air masuk ke dalam rumah warga setiap hujan dan banjir.

” Kami mohon kepada bapak menteri PUR provinsi dan menteri PUR pusat terlebih – lebih bapak presiden Republik Indonesia, pak Prabowo Subianto agar me lanjut kan pembangunan jalan payung sekaki kota Pekanbaru dari APBN yang sudah di tetapkan oleh PU PUR pusat dan provinsi
” Cetus beberapa masyarakat (tidak mau dicantumkan nama nya) kepada awak media (Jumat 13/12-2024).

Karena dinas marga PU kota Pekanbaru dan balai pelaksana jalan nasional kota Pekanbaru, diduga tidak menanggapi setiap pertanyaan masyarakat dan saling melempar tanggung jawab.
Seperti dinas PU melempar tanggung jawab kepada bpjn dan begitu juga dengan PU kota Pekanbaru.
Terlebih – lebih camat dan lurah diduga kurang merangkum dan mengontrol pembangunan jalan asofa – payung sekaki hingga kegiatan pembangunan diduga di alihkan ke pengaspalan jalan fajar.

Ketika awak media mengkonfirmasi kepada pihak PT. MEKAR abadi mandiri dan PU kota Pekanbaru belum ada jawaban hingga berita ini terbit

Laia

Masyarakat kecewa lokasi pembangunan jalan diduga tidak sesuai prosedur !!!
LAIA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *