Anggaran pengakuan sampah mencapai Rp 79 miliar, sampah tidak teratasi

PEKAN BARU – GaoelNews – Pengangkutan sampah di kota pekan Baru diduga tidak teratasi, dinas DLHK santai – santai saja tentang sampah yang ada di tepi atau Bahu jalan.

Pasalnya. Warga Kota Pekanbaru kembali dibuat resah dengan kondisi lingkungan yang semakin tidak terurus. Memasuki bulan suci Ramadhan, tumpukan sampah masih menjadi pemandangan sehari-hari di berbagai titik kota, mengeluarkan bau busuk yang mengganggu kenyamanan masyarakat.

Berdasarkan investigasi tim media, tumpukan sampah terlihat menumpuk di beberapa lokasi strategis, termasuk di dekat pemukiman warga dan ruas jalan utama.

Ironisnya, ketika hujan turun, sampah-sampah tersebut hanyut terbawa arus banjir, menyebarkan bau tak sedap dan mengotori jalanan. Hal ini semakin memperparah kondisi kota dan membuat warga semakin kecewa.

Beberapa masyarakat menyampaikan kepada awak medi berinisial Ar ( 28) dan W (45) mengaku sangat kecewa dengan buruknya pengelolaan sampah di Pekanbaru.

“Kontraktor (pihak ketiga) pengangkutan sampah ini sudah berjalan dua bulan, tapi kenapa kondisi masih begini? Sampah tetap berserakan, bau menyengat ke mana-mana. Ini bukti bahwa pengelolaan sampah tidak serius,” ujar Meraka kepada awak media, Sabtu (1/3/25).

Menurutnya, anggaran yang dikucurkan untuk kontrak pengangkutan sampah tidaklah sedikit, namun hasilnya masih nihil.

“Miliaran rupiah sudah dihabiskan untuk pengangkutan sampah, tapi sampai sekarang tidak ada perbaikan. Ini jelas pemborosan uang negara, tapi kinerja tetap tidak ada,” tambahnya.

Sebagai warga, ia merasa terganggu dengan kondisi ini, terutama karena saat ini adalah bulan suci Ramadhan, di mana seharusnya masyarakat bisa menjalankan ibadah dengan nyaman tanpa harus mencium bau menyengat dari tumpukan sampah yang berserakan.

“Ini Ramadhan, seharusnya kita bisa ibadah dengan tenang. Tapi malah harus menghirup bau sampah yang luar biasa busuknya. Sampai kapan seperti ini?” keluhnya.

Saat dikonfirmasi terkait permasalahan ini, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Pekanbaru, Iwan Simatupang, hanya memberikan tanggapan singkat.

“Kita akan segera selesaikan pengangkutannya, Pak,” ujar Iwan

Namun, saat ditanya lebih lanjut mengenai kapan sampah benar-benar akan diangkut dan kapan warga bisa terbebas dari bau busuk ini, Iwan memilih untuk diam dan tidak memberikan tanggapan.

Sikap diam Plt Kadis DLHK ini justru semakin menimbulkan kekecewaan di masyarakat. Warga menilai bahwa pemerintah kota, khususnya DLHK, tidak memiliki solusi nyata dalam menangani masalah sampah yang sudah berlangsung lama ini.

Ketua Umum Barisan Suara Rakyat Bersatu (Berantas), Kend Zai, turut mengomentari permasalahan ini. Ia menilai bahwa Iwan Simatupang hanya memberikan janji-janji kosong yang tidak pernah terealisasi.

“Sudah berulang kali kita kritik masalah ini dan kita sampaikan langsung ke DLHK melalui media, tapi tetap saja tidak ada penyelesaian. Ini membuktikan bahwa Iwan Simatupang tidak bisa mengambil sikap tegas,” ungkap Kend.

Menurutnya, setiap bulan Iwan selalu memberikan pernyataan yang sama, seolah-olah DLHK sedang mengoptimalkan pola pengangkutan sampah, tetapi faktanya tidak ada perubahan di lapangan.

“Bulan lalu dia bilang akan mengoptimalkan pengangkutan sampah, bulan ini pun dia bilang hal yang sama. Tapi kenyataannya, sampah tetap menumpuk. Ini hanya pencitraan, tidak ada bukti nyata,” tegasnya.

Kend juga menyarankan agar DLHK lebih serius dalam menangani masalah ini, bukan hanya sekadar memberikan pernyataan tanpa realisasi.

“Seharusnya Plt Kadis DLHK mengambil langkah nyata, bukan sekadar berbicara di media. Jika memang tidak mampu, lebih baik mundur dan serahkan pada yang lebih kompeten,” tegas KEND.

Di minta kepada walikota Pekanbaru segera panggil PLT kadis DLHK Iwan Simatupang.

LAIA

Anggaran pengakuan sampah mencapai Rp 79 miliar, sampah tidak teratasi
Laia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *