Keluarga Alm Ahmad Nurhadi Laporkan Pihak RS Jiwa ke Polresta Pekanbaru

Pekanbaru — Gaoelnews – Tidak terima anak nya meninggal dengan beberapa kejanggalan, keluarga Alm Ahmad Nurhadi yang diwakili langsung oleh, Matnur (57) melaporkan pihak Rumah Sakit Jiwa (RSJ) ke Polresta Pekanbaru dengan tuduhan Kelalaian.

Sesuai dengan Surat Tanda Penerimaan Laporan (STPL) Nomor : LP/B/432/IV/2025/SPKT/Polresta Pekanbaru/Polda Riau, tanggal 26 April 2025, Pukul 00.12 WIB.

Matnur melaporkan dugaan Tindak Pidana Kelalaian Mengakibatkan Orang Mati sebagai mana dimaksud dalam Pasal 359 UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang KUHP.

Lokasi kejadian bertempat di Jalan Soebrantas (RS Jiwa) Tampan, Simpang Baru, Tampan, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, pada Jum’at (25/4/2025), sekira Pukul 19.00 WIB. Kini, para Terlapor masih dalam Penyelidikan pihak Kepolisian Polresta Pekanbaru.

Orang tua dan keluarga Almarhum Ahmad Nurhadi, warga Desa Muara Dilam, Kecamatan Kunto Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau, menilai kematian Nurhadi tidak wajar dan diduga ada yang janggal.

Berdasarkan info yang dirangkum Awak Media hariantop.com dan Media Nadaviral.com pada Minggu, (27/4/2025), bahwa pada Jumat, (25/04/2025) sekitar Pukul 14:00 WIB, orang tua sempat berkomunikasi dengan Alm Nurhadi melalui Video Call memakai HP milik Security Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Riau bernama, Ari.

Berikut hasil konfirmasi Media ini kepada salah satu keluarga Alm Nurhadi bernama Cici Hamidah:

“Adik kami dibawa ke RSJ Minggu malam Senin oleh pihak keluarga dan langsung di rawat di sana. Singkat cerita, di hari Jumat sekitar Pukul 14.00 WIB siang, Ayah dan Ibu Alm sempat VC dengan Alm.

Alhamdulillah keadaan Alm sudah jauh membaik dan udh bisa di ajak bicara dan Alm udh minta pulang.

Sekitar Pukul 17.00 WIB sore, adik dan ibu Alm datang ke RSJ untuk mengantarkan makanan berupa Sate untuk Alm, sempat di tanya sama pihak keluarga, kemana Satpam Ari, karena selama Alm di RSJ, pihak keluarga selalu komunikasi dan didampingi Satpam Ari

Pada saat itu pihak keluarga tidak menjumpai Satpam Ari, melainkan pihak RSJ lain nya, lalu di tanya pihak keluarga di mana Satpam Ari, kami mau antar kan makanan Pasien, petugas tersebut menyampaikan bahwa Ari sedang Rapat.

Lalu pihak RSJ bertanya, mau antar untuk siapa? Di sampaikan untuk Ahmad Nurhadi, dan pihak RSJ termenung mendengarnya selama beberapa waktu.

Kemudian, petugas RSJ dengan bahasa terbata-bata menyampaikan, “mau di cek ke dalam dulu ke dalam”, hampir kurang lebih 30 menit sampai 17.30 WIB, pihak keluarga menunggu petugas yang mengecek ke dalam, namun tak kunjung keluar memberikan informasi pasti.

Akhirnya, pihak keluarga memutuskan untuk pulang dan menitipkan makanan tersebut ke Pos Satpam depan RSJ.

Selang 30 menit kemudian, datang telpon dari pihak RSJ menyampaikan agar ibu dan ayah Alm datang ke RSJ, ibu ayah dan adik Alm langsung menuju RSJ.

Sampai di sana, yang di perbolehkan masuk hanya ayah dan ibu, sesampai di dalam, salah satu Perawat Medis di sana menyampaikan Nurhadi sudah tiada (meninggal) dengan cara Gantung Diri.

Saat itu juga, Ayah dan ibu mendapati Alm sudah dalam keadaan di tutup menggunakan Kain oleh pihak RSJ.

Hal yang menjadi pertanyaan dari pihak keluarga Alm, kenapa tidak menghubungi pihak
Berwajib pada saat mengurus Jasad Alm.

Pihak RSJ menyatakan Alm meninggal karena Gantung Diri, dan tidak ada Foto atau pun Vidio yang menunjukan Alm tergantung.

Untuk menjaga proses penyelidikan pihak Kepolisian, seharusnya pihak RSJ menyerahkan kasus Gantung diri itu ditangani oleh Kepolisian sehingga dapat memastikan penyebab kematian Alm.

Sedangkan pakaian yang digunakan Alm adalah baju lengan panjang, dari mana Alm mendapati baju lengan panjang tersebut? Sementara Alm saat VC jam 2 itu, mengenakan pakaian baju lengan pendek.

Bahkan, baju itu hanya 1 kali lilit ikatannya di jendela, tentu bisa berat ketika ada beban. Ikatan nya juga hanya setinggi Kepala Alm dan kami menemukan ada bekas Jarum Suntik dan memar di Leher Alm.

Oleh sebab itu lah alasan keluarga langsung melakukan Autopsi ke RS Bhayangkara dan juga buat Laporan di Polresta Pekanbaru malam itu juga karena banyak keanehan dan alibi-alibi dari pihak RSJ tentang kematian adik kami ini

Kami minta bukti rekam CCTV, namun sampai saat ini belum di berikan karena pihak RSJ beralasan kalau CCTV tidak aktif pada saat kejadian itu.

Maka timbul tanda tanya bagi kami pihak keluarga. Kami menduga pihak RSJ telah lalai dalam menjalankan Tupoksinya.

Kami menitipkan adik kami di sana dengan harapan adik kami dapat terjaga dengan baik. Kami takut hal-hal yang tidak baik terjadi jika di rawat di rumah, tapi malah kejadian yang kami takuti terjadi di tempat yang kami anggap aman. Demikian kronologis dari pihak keluarga Alm.

Di akhir perbincangannya via WhatsApp Minggu siang Pukul 11.16 WIB kepada Awak Media hariantop.com, Cici Hamidah mengucapakan terima kasih banyak kepada keluarga besar DPD-GWI Riau telah membantu kelurga mereka mengungkap kejadian ini.

“Iya, terima kasih banyak kepada keluarga besar DPD-GWI Riau telah membantu kelurga kami mengungkap penyebab kematian adik kami,” ucap Cici.

Ketua GWI Riau, Bomen, mendorong APH menyelidiki kasus kematian Nurhadi yang menurut keterangan keluarga Alm tidak wajar dan ada kejanggalan. Minggu (27/04/2025), Pukul 13.18 WIB.

Kemudian, Gabungan Wartawan Indonesia (GWI) Riau juga meminta pihak RSJ lebih transparan mengungkap fakta kejadian ini dan tidak terindikasi merintangi dan atau menghilangkan barang bukti dan atau memberikan keterangan bohong kepada publik.

“GWI Riau mendukung keluarga Alm mencari keadilan yang berpihak serta mendapat kepastian hukum dari APH. Keluarga telah melaporkan hal ini ke Polresta Pekanbaru, semoga hasil Penyelidikan dan Penyidikannya mendapat jawaban memuaskan. Kepada semua pihak, mohon dukungannya untuk membantu mengungkap fakta sesungguhnya,” kata Bomen.

Hingga terbitnya berita ini, Awak Media ini belum mendapat keterangan resmi dari pihak RS Jiwa Tampan Pekanbaru. Semoga kasus ini segera terungkap dan diselesaikan secara benar dan transparan.

LAIA

Keluarga Alm Ahmad Nurhadi Laporkan Pihak RS Jiwa ke Polresta Pekanbaru
Laia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *