Pesisir Barat, GAOELNEWS.com — Proyek pembangunan gudang umum Puskesmas Krui senilai Rp600 juta di bawah Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat menuai sorotan tajam masyarakat. Sorotan tersebut muncul akibat temuan penggunaan batu bulat sebagai bahan pondasi bangunan.
Minggu, 16/11/2026
Ketua GMBI Pesisir Barat,
BENI SETIAWAN,
menilai penggunaan batu bulat untuk pondasi merupakan tindakan yang tidak sesuai dengan standar teknis konstruksi.
“Kita ketahui Pesisir Barat merupakan daerah rawan bencana seperti angin kencang dan gempa bumi. Maka perlunya struktur bangunan yang benar-benar berkualitas,” ujar BENI, Jumat (7/11/2025).
Ia menjelaskan, penggunaan batu bulat utuh pada pondasi sangat berisiko karena bentuknya menyulitkan terciptanya ikatan kuat dengan mortar atau material lain.
Tanpa di pecah, batu bulat tidak disarankan digunakan pada elemen struktural vital seperti pondasi atau dinding penahan beban,” tegasnya.
Sementara itu, Sekretaris GMBI Pesisir Barat, Salda Andala, menyatakan pihaknya akan melaporkan dugaan penyimpangan ini ke Kejaksaan Negeri Lampung Barat dan Kejaksaan Tinggi Lampung.
“Sebelum melapor, kami akan meminta klarifikasi dari pihak terkait. Kami ingin mengetahui alasan mereka menggunakan batu bulat, karena nilai proyek ini cukup besar, mencapai enam ratus juta lebih,” ungkapnya.
Salda juga menyoroti peran PPK dan pengawas lapangan proyek yang dianggap lalai dalam pengawasan.
“Kalau pekerjaan seperti ini nanti bisa di-PHO oleh PPK, patut dipertanyakan. Dari bukti yang kami peroleh, diduga kuat tidak sesuai juknis,” tegasnya.
Diketahui, proyek pembangunan Gudang Umum Puskesmas Krui tersebut dikerjakan oleh CV Rimbun Embun sebagai pelaksana kegiatan di bawah Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat.
LSM GMBI masih berupaya menghubungi pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat serta pihak kontraktor CV Rimbun Embun untuk meminta tanggapan terkait temuan ini.
