Indragiri Hilir | GAOEL NEWS | Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) dari Universitas Riau (UNRI) kembali menunjukkan kepedulian mereka terhadap lingkungan dengan mengadakan sosialisasi dan pelatihan pengolahan sampah organik di Desa Limau Manis, Kecamatan Kemuning, Indragiri Hilir.Acara yang berlangsung pada Senin (19 Agustus 2024) ini berhasil menarik antusiasme warga desa dalam upaya mewujudkan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
Kegiatan ini menjadi wadah bagi masyarakat Limau Manis untuk belajar tentang produksi komposter dan eco enzyme, dua metode pengolahan sampah organik yang ramah lingkungan dan mudah diterapkan. Julia Vilatika, ketua pelaksana program ini, menjelaskan bahwa bahan-bahan yang digunakan sangat sederhana dan mudah ditemukan di sekitar desa, seperti sampah buah jeruk yang melimpah dan gula merah.
Sosialisasi ini tidak hanya memberikan pengetahuan teoretis kepada warga, tetapi juga menampilkan demonstrasi langsung pembuatan komposter dan eco enzyme. Dengan penuh semangat, para mahasiswa memandu warga dalam setiap langkah proses pengolahan sampah organik tersebut.
Kepala Desa Limau Manis, Hermansyah, menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap inisiatif mahasiswa UNRI. “Saya sangat mengapresiasi sosialisasi yang diadakan mahasiswa KUKERTA UNRI karena sekarang pemerintah juga sedang gencar-gencarnya membahas mengenai sampah yang menumpuk dan mencemari lingkungan,” ujar Hermansyah selaku kepala desa.
Dukungan pemerintah desa menunjukkan keseriusan dalam menangani isu lingkungan yang semakin krusial.
Kegiatan ini juga diharapkan dapat menjadi solusi bagi permasalahan sampah organik yang kian menumpuk di desa.
Dengan mengubah sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat, seperti kompos dan eco enzyme, warga dapat mengurangi dampak negatif sampah sekaligus meningkatkan kualitas lingkungan mereka.
“Pembuatan eco enzyme dan komposter ini sangat bermanfaat, terutama di desa kami yang memiliki banyak sampah organik seperti daun kering, sampah buah, dan sayuran. Saya akan mendorong perangkat desa dan masyarakat untuk mengimplementasikan metode ini di rumah mereka dan mengujinya pada tanaman toga di samping kantor desa,” tambah Hermansyah.
Kegiatan yang diadakan mahasiswa KUKERTA UNRI ini juga mendapat sambutan hangat dari warga Limau Manis.
Mereka merasa terbantu dengan adanya pelatihan ini dan berharap dapat menerapkan pengetahuan yang didapat untuk meningkatkan kebersihan dan kesejahteraan desa.
Acara ditutup dengan foto bersama antara mahasiswa dan warga, menandakan akhir dari sesi yang penuh ilmu dan kebersamaan.
Dengan semangat gotong royong dan komitmen terhadap lingkungan, Desa Limau Manis kini memiliki harapan baru untuk masa depan yang lebih hijau dan lestari.
Narasumber : Shinta waty situmorang dan Julia Vilatika
(Red)