LABUSEL | GAOEL NEWS |Polres Labuhanbatu Selatan Panggil Beberapa Kepala sekolah Masih dalam tahap Kelarifikasi,
dalam Permintaan keterangan terkait Pengadaan Palnk Sekolah Ramah Anak ” tepat di Lingkungan Dinas pendidikan Labuhanbatu selatan provinsi Sumatera Utara
Pengadaan Palnk Yang bertuliskan ” Sekolah Ramah Anak” tersebut,Kuat dugaan adanya Kerugian Negara Kurang lebih 249 Juta Rupiah.
Dari Analisa beberapa Kepala sekolah dan mengacu pada penjelasan dari Kepala Sekolah terkait Palnk yang ber tulisan “Sekolah Ramah Anak”Seperti ini penjelasan Para Kepala sekolah,”kami sanggup dengan harga 400 ribu rupiah untuk satu plank dengan bahan yang sama,”Ungkap beberapa Kepala sekolah.
Lewat bisnis Produk Berlabelkan Plank “Sekolah Ramah Anak” Polres Labuhanbatu selatan Melalui Tindak pidana Korupsi ( Tipikor ),Juga Sudah Mengundang Pihak Dinas pendidikan Salah satunya Menejer bos dan pihak Pengadaan pekerjaan Yang berinisial MIH warga Bolok songo Kecamatan Kota pinang,Karna dugaan Para Pihak sekolahTingkat SD dan SMP Mengirim kan Uang melalui Transfer 1.4 juta rupiah Ke rekening Atas Nama MIH .
Sangat di Sayangkan Menurut Inpormasi Pihak sekolah Plank Sekolah Ramah Anak Jelas Arahan Menejer bos melalui Sosialisasi dengan Kepala Sekolah (Kepsek) diduga selalu dijadikan objek pungutan oleh yang berkompeten di Dinas Pendidikan (Disdik) Labuhanbatu Selatan yang mengharuskan para Kepala sekolah membayar sebesar 1,4 juta rupiah.
Dari hasil Pantauan awak media di lapangan tepat pada hari Senin (28/5/2024 s/d 15/6/2024 di beberapa Sekolah memperlihatkan bahwa plank bertuliskan,”sekolah ramah anak”yang ber ukuran panjang 240 CM,Lebar 60 CM dan Tinggi 180 CM terbuat dari bahan yang selalu dijadikan baliho,dan dibingkai aluminium tipis dengan tiang besi tipis ( kopong),”jelas dari Para Pihak sekolah.
Para Kepala sekolah mengatakan,mereka awalnya dikumpulkan petinggi Disdik Labusel yang kemudian mengajukan agar plank ramah anak sekolah kuat dugaan produk Disdik manjadi prioritas yang harus dibayar menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Yang ironisnya lagi plank produk Dinas Pendidikan itu mutunya dibawah standart tidak sesuai dengan Plank yang di harapkan pihak sekolah .
Dan Para Kepala sekolah juga mengatakan,plank tersebut diantar oleh pihak yang mengaku utusan Dinas pendidikan Kabupaten Labuhanbatu selatan, persis menjelang lebaran kemarin.”Ungkapnya.
Lebih lanjut Para Kepala sekolah juga menerangkan jika, mereka tidak keberatan mengeluarkan anggaran BOS untuk membayar plank sekolah ramah anak yang kualitasnya standar tapi yang didatangkan justru plank asal-asalan yang mutunya sangat di ragukan untuk Kualitasnya.
“Begitu juga beberapa Kepala sekolah Mengatakan,”Kami juga bisa bikinkan satu plank model begini dengan harga 400 ribu rupiah,dengan hal senada yang disampaikan oleh kepala sekolah di Kecamatan yang lain , seperti Kecamatan Torgamba,”Jelasnya.
Adapun jumlah sekolah Negeri dan Swasta di Labuhanbatu Selatan, sebagaimana penjelasan yang diperoleh dilingkungan Disdik Labuhanbatu Selatan mengatakan,bahwa jumlah sekolah SDN dan SMP Negeri plus Swasta di Kabupaten Labuhanbatu Selatan sebanyak 249 unit sekolah dengan rincian SDN 180 unit, SMPN 29 unit dan SDS-SPMS 40 unit Sekolah.
Dengan adanya Pengadaan plank Sekolah ramah anak yang menjadi polemik tersebut.Kadisdik Labuhanbatu Selatan, sampai beberapa berita ini diterbitkan belum bisa di jumpai atau dikonfirmasi, menurut salah satu staffnya Kadisdik sedang tugas luar, sementara manajer Bantuan Operasional Sekolah (BOS) satuan Pendidikan (BOS), Chandra,S.Pd.I dikonfirmasi lewat pesan Wathsaap menjawab dengan kalimat tidak faham dengan pengadaan di Sekolah-sekolah.
Diharapkan kepada Polres dalam hal ini Tindak pidana Korupsi (Tipikor ) Kabupaten Labuhanbatu selatan propinsi Sumatera Utara,agar bisa bekerja sama dengan pihak dinas Inspektrod,guna untuk mengaudit dan sekaligus memproses Secara hukum termasuk Pengadaan yang berinisial MIH bermodus jual plank sekolah ramah anak yang membuat bahan perbincangan baik di kalangan masyarakat khususnya dilabuhanbatu selatan dan dibeberapa Media elektronik,Media Cetak,dan media Online serta media lain.
P.Hutagaol